
Dok. Pexels
Kini, hanya mengandalkan jemari dan sambungan internet, Anda bisa mendapat aliran modal untuk bisnis yang sedang dirintis. Layanan
peer-to-peer lending yang ditawarkan penyelenggara
financial technology (fintech) ini jumlahnya makin banyak, dan menawarkan berbagai fasilitas spesifik yang bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan bisnis Anda.
Mendapatkan dana pinjaman lewat
fintech mungkin lebih mudah dibanding mendapatkan pinjaman dari bank. Namun, jangan karena mudah lalu Anda menyepelekannya dan terlalu yakin akan mendapatkan dana. Seperti bisnis pada umumnya, perhitungkan secara matang tujuan dan skema penggunaan dana pinjaman yang akan didapat.
Co-Founder &
CEO perusahaan
fintech Investree,
Adrian A. Gunadi, mengatakan, masih banyak calon pengguna layanan yang belum mendapatkan pencerahan. Misalnya, ada yang menganggap bahwa
fintech murni melayani mereka yang
unbankable, atau yang sama sekali belum pernah bersentuhan dengan bank. “Investree memfokuskan layanan pada UKM yang
underbank, yaitu UKM yang telah terhubung dengan perbankan, memiliki rekening aktif, dan menggunakannya sebagai bagian dari transaksi. Sebab, seluruh proses pengguliran dana dan pembayaran tagihan masih dilakukan melalui bank,” ungkap Adrian.
Saat ini, Investree membidik segmennya pada UKM yang rata-rata berusia 2 hingga 3 tahun. Di antaranya ada juga UKM atau
start up yang baru berusia 1 tahun. Rata-rata berkecimpung di industri jasa, dengan 29%-30% bergerak di industri kreatif, seperti
digital agency dan
advertising agency,
food & beverages, dan
outsourcing (
security, cleaning service, dan lainnya).
Menurut Adrian, jenis industri juga sangat berpengaruh pada kemungkinan lolos atau tidaknya pengajuan pendanaan seorang pengusaha. Sektor retail dan makanan yang lebih stabil akan memiliki skor lebih tinggi daripada sektor tambang yang memiliki risiko bisnis lebih tinggi. Makin muda usia usaha, makin besar pula risikonya. Alhasil, persentase bunga yang harus dibayarkan oleh pengusaha juga makin besar.
“Namun, jika pengusaha mula tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam pembayaran, kami akan memberikan kemudahan berupa tingkat bunga pengembalian yang lebih rendah. Sehingga, ia tidak perlu terlalu besar membayar,” jelas Adrian.
Apabila Anda adalah wanita pengusaha yang bergerak di UMKM atau yang baru saja merintis bisnis,
fintech seperti Amartha akan lebih tepat. Sejak awal
fintech ini memfokuskan layanan akses permodalan hanya untuk wanita di area pedesaan yang
unbankable. Pengajuan dana hanya bisa dimanfaatkan untuk sektor usaha produktif.
Tidak hanya itu, Amartha juga memberikan edukasi dasar soal keuangan kepada pengusaha yang menjadi kliennya. “Kami mendorong pengusaha di desa untuk rapi dalam pengelolaan keuangan setelah mendapat permodalan dari Amartha,” kata
Aria Widyanto,
Vice President Amartha. Di antaranya dengan memberikan pemahaman tentang persentase alokasi pendapatan untuk bisnis, keperluan sehari-hari, sekolah, dan tabungan.
Dengan bimbingan serta pemberian materi tentang literasi keuangan tiap minggu selama satu tahun, diharapkan mereka akan tertib administrasi dan produktivitas usahanya makin meningkat. Literasi keuangan yang dimaksud termasuk bagaimana memisahkan uang pinjaman untuk bisnis dari dana pribadi.
Sementara itu,
fintech seperti Taralite memfokuskan pemberian pinjaman kepada pengusaha yang sudah memiliki bisnis
online (
merchant online) dan sedang berencana untuk mengembangkannya. Bagaimana agar pinjaman yang didapat memberi manfaat maksimal?
”Pastikan Anda menggunakan dana pinjaman untuk meningkatkan produktivitas, misalnya untuk membeli mesin jahit tambahan pada bisnis pakaian, alat pengolah daging, dan lain-lain yang dapat memaksimalkan hasil produksi sehingga mencapai tujuan dari pinjaman, yaitu memperbesar usaha,” saran
Abraham Viktor,
founder dan CEO Taralite.
Ketika dana pinjaman terpakai, dan memberi perkembangan bisnis serta mendatangkan keuntungan, sisihkan dana untuk melunasi utang. Jangan menunda pembayaran karena bunga pasti akan bertambah. Ada baiknya juga menyimpan keuntungan untuk diinvestasikan guna mengembangkan usaha di masa depan.
(f)
Baca Juga: