Semenjak popularitasnya melonjak ketika dinyatakan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, bisnis
batik pun menjamur. Namun, seiring waktu tidak sedikit bisnis batik yang mati. Tapi tidak dengan Batik Chic. Sejak berdiri tahun 2009 hingga kini, bisnis yang dimiliki
Novita Yunus ini memiliki
outlet di Jakarta, Surabaya, dan Kuala Lumpur, Malaysia. Apa kuncinya? Berikut penuturannya:
1/ Strategi. Menargetkan pasar kelas atas karena produk yang premium, sejak awal Novita menerapkan strategi; setiap meluncurkan produk selalu disertai edukasi lewat
talkshow, sehingga berhasil membuat
consumer setia dan merasa nyaman dengan
value yang terkandung dalam setiap produk. Dengan begitu harga bukan lagi jadi masalah.
2/ Tidak boleh pasif. Sebagai
founder, Novita aktif dalam memasarkan produknya. Sebagai
brand baru agar cepat dikenal, ia berkolaborasi dengan
brand yang sudah dikenal, yaitu maskapai Garuda. Selain itu ia juga berusaha mendekati media. Sebagai
founder ia juga aktif dan berani tampil sebagai duta. Ini merupakan caranya untuk mengasah kepekaan pasar.
3/ Tantang diri sendiri. Ia senang berkompetisi. Beberapa penghargaan seperti dari UNESCO, EY Entrepreneurial Winning Women, dan Wanita WIrausaha Femina berhasil ia raih. Kompetisi menurut Novi mengasah kreativitasnya dalam berkarya dan mencari peluang pasar.
4/ Rajin belajar. Saat diundang tampil di
Amazon India Fashion Week tahun kemarin, ia tidak menyia-nyiakan waktu untuk belajar tentang bagaimana India mengolah kain agar
sustainable. Dalam waktu dekat ia juga akan berangkat ke Jepang untuk belajar memahami selera pasar Jepang. Menurutnya desainer Indonesia harus banyak belajar karena banyak hal yang harus digarap agar bisa memasuki pasar global.
5/ Jangan takut disontek. Belajar dari desainer kebaya senior, ia paham kalau dicontek adalah risiko bisnis kreatif. Namun jangan putus asa, karena yang bisa ditiru adalah yang sudah dibuat, bukan yang akan dibuat. Karena itu, kita harus terus bergerak maju.
(f)
Baca Juga:
Novita Yunus Tampil di Amazon India Fashion Week
Lisa Mihardja dan Alleira Batik Menuju Pasar Internasional