
Foto: Dok. Pribadi
Berangkat dari keinginan untuk menciptakan rumah yang nyaman bagi keluarga kecilnya,
Kania Annisa Anggiani membuat bantal-bantal cantik untuk ruang makan. Hingga tahun 2013, ia mulai serius merintis bisnis
home decor dengan label
Chic & Darling yang memproduksi bantal dan
runner untuk meja makan dengan bahan katun. Penjualan pun ia fokuskan dari pameran ke pameran dan secara daring lewat
Instagram @Chicanddarling dan
www.chicanddarling.com.
Seiring waktu, bisnis Chic & Darling terus membesar, dan barang-barang koleksinya makin dicari konsumen yang ingin membuat rumah mereka terlihat lebih
homey. Kania pun menyadari, agar produknya terus dicari konsumen, ia harus terus mengembangkan kreativitas, apalagi pemain di bidang ini makin banyak.
“Saya tidak ingin hanya bergantung pada satu produk. Kalau mau maju, harus berani eksplorasi lebih banyak hal. Tahun 2014, saya melihat ada peluang untuk bermain dengan seni
printing pada kain,” ungkap Kania.
Saat itu ia melihat ada peluang besar menggabungkan seni dengan barang-barang yang bisa dipakai sehari-hari, salah satunya dekorasi rumah. Tidak hanya cantik dilihat, tapi juga memberikan nilai lebih karena ada unsur seninya. “Kami tentu ingin lebih baik dalam hal produk dan
value. Dengan menambahkan seni, produk kami akan berbeda dari produk orang lain,” jelasnya.
Namun, karena tidak memiliki
background pendidikan seni, Kania tidak ingin gegabah. Sebelum benar-benar memutuskan untuk mengeluarkan produk
art printing, ia pun mulai mengikuti berbagai kelas
textile printing. Karena, berdasarkan pengalamannya, untuk memulai hal yang baru butuh
research dan
standard knowledge.
“Tidak harus tahu semua hal tentang seni dan
textile printing, tapi setidaknya kita punya pengetahuan dasar tentang hal tersebut. Seperti kreativitas, ini proses yang terus berjalan. Kita akan menemukan yang terbaik seiring jalan,” ungkap Kania, yang melakukan
research hampir satu tahun sebelum akhirnya mengeluarkan produk
art printing pertamanya pada tahun 2015.
Dalam memproduksi produk-produk
art printing, ada beberapa tahapan yang dilewati. Selain proses desain yang akan dicetak pada bahan, yang juga tak kalah penting adalah teknik cetak dan pemilihan bahan. “Dari waktu ke waktu,
art printing terus berkembang, dari teknik
printing hingga bahan-bahan yang bisa digunakan. Itu sebabnya, kita harus berani
try and eror, karena tidak mungkin satu produk bisa langsung jadi. Coba-coba dulu dengan berbagai bahan, baik kertas maupun kain, hingga menemukan hasil terbaik,” katanya. Untuk mencetak desainnya pada kain dan kertas, Kania memiliki partner di bidang
printing.
Kini, produk Chic & Darling tidak hanya fokus pada produk
home decor, tapi juga produk yang digunakan sehari-hari. Dari satu
pattern yang mereka luncurkan, akan diaplikasikan pada berbagai produk, seperti bantal, kursi,
pouch,
scarf,
notebook, karpet, hingga selimut bayi yang terbuat dari bahan
pure cotton. “Tahun ini kami sudah memiliki kategori baru yang akan segera
launching,” ungkap wanita yang omzet bisnisnya sekitar Rp70 juta hingga Rp100 juta per bulan ini.
Meski mengaku proses desain
pattern terkadang membutuhkan waktu yang lama, antara 2-6 bulan, Kania menargetkan dalam satu tahun ia bisa mengeluarkan 2-3 desain baru. “Kami sudah punya
production plan. Tapi kembali lagi, karena ini proses kreatif, tidak bisa dipatok dan dipaksakan. Yang terpenting adalah menikmati prosesnya untuk mendapatkan karya yang baik. Penting untuk menghasilkan karya dari perasaan yang bahagia sehingga produk yang dihasilkan memberikan energi yang baik untuk orang yang membelinya,” ungkap Kania.
Kehangatan keluarga selalu menjadi benang merah dari tiap
pattern dan produk yang dikeluarkan Chic & Darling. Inspirasi desainnya bisa datang dari mana saja. Kebanyakan adalah hal-hal umum yang terjadi di sekitar, seperti dari hujan, daun, udara, hingga bunga. “Ada cerita di tiap motif yang kami luncurkan. Cerita ini menjadi nilai tambah, termasuk juga dalam pemilihan warnanya,” kata Kania, yang memiliki tim desain.
Tip:
Do your research. Tidak hanya percetakan dan proses desain, tapi juga punya lebih banyak waktu untuk mencari tahu apakah ide kita itu dapat diwujudkan dengan teknik cetak. Lalu, coba lakukan. Dalam proses ini kita akan menemukan banyak hal, termasuk ide-ide baru.
(f)
Baca juga:
Sentuhan Hati Mojo Indonesia
7 Kelemahan yang Harus Dihindari oleh Wanita Pebisnis
Seri Fengsui Bisnis: Tip Bisnis Menguntungkan di Tahun Ayam Api