
Dok: Femina
Sekitar 75 wanita wirausaha kota Medan, Sabtu (28/4) lalu memenuhi E-Hive Coworking Space Kompleks Center Point untuk mengikuti workshop
Wise Women Entrepreneur Marsterclass.
Workshop di Medan ini merupakan
workshop ketiga dari 10 rangkaian acara edukasi kewirausahaan kolaborasi Komunitas Wanita Wirausaha Femina dengan Commonwealth Bank yang didukung oleh Mastercard Center for Inclusive Growth.
WISE (Women Investment Series) adalah program literasi keuangan Commonwealth Bank yang diluncurkan sejak tahun 2014 lalu. Diperuntukkan khusus untuk wanita, aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di Playstore maupun Google Play.
Dua topik yang diangkat dalam
workshop yang berlangsung selama 4 jam ini adalah WISE Financial Module yang dibawakan oleh
Weddy Irsan, Head of SME New Business, Commonwealth Bank dan
Storytelling Through Photo Food yang disampaikan oleh
Fellexandro Ruby,
Food Photographer.

Dok: Femina
Di sesi kedua,
Food Photographer, Fellexandro Ruby memaparkan bagaimana cara membuat konten foto sebagai materi pemasaran yang efektif di era media sosial saat ini, terutama Instagram. “Di zaman sekarang ini, sangat penting bagi seorang pebisnis untuk menvisualisasikan produknya dalam bentuk foto untuk menarik minat pelanggan,” katanya.
Ruby mengawali materi dengan mengajak peserta untuk menonton video perjalanannya di beberapa negara menemui beberapa
chef kondang kelas dunia. Ia mengungkapkan bahwa dalam membuat video tersebut, sekitar 90 persen menggunakan
smartphone.
“Tidak ada alasan bahwa tidak bisa membut konten foto karena tidak memiliki kamera. Sebab sebagian besar kamera
smartphone saat ini kualitasnya sangat baik dan mampu menghasilkan foto yang menarik,” kata Ruby meyakinkan para peserta bahwa membuat konten foto yang menarik bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan seadanya, tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal.
Agar foto yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, Ruby memberikan tip-tip berikut:
1/
Tentukan ‘Rasa’. Bila Anda berbisnis
cake, maka foto yang ditampilkan harus memberikan kesan yang manis agar menggugah selera.
2/
Berteman dengan jendela. Cahaya matahari langsung tidak terlalu baik untuk pemotretan produk. Maka untuk mendapatkan cahaya yang bagus, pemotretan produk sebaiknya dilakukan di dekat jendala karena cahaya dari jendela, cenderung lembut untuk meminimalkan
shadow pada foto.
3/
Tentukan arah cahaya. Lakukan uji coba secara berulang-ulang untuk mendapatkan foto terbaik. Dengan demikian Anda bisa menentukan arah cahaya yang bagus, apakah dari kiri, kanan, atau belakang.
4/
Beli properti. Meja dan tripod, adalah beberapa properti penting untuk menghasikan foto yang bagus.
5/
Angle yang tepat. Seperti halnya dalam penentuan cahaya. Mencari angle yang baik pun harus dilakukan secara berulang-ulang agar Anda bisa mengetahui angle yang terbaik. “Salah satu
angle yang menarik adalah
top shoot,” ujar Ruby.
6/
Bijaklah memilih menu. Hal ini harus diperhatikan sebab tidak semua menu menarik untuk difoto.
Di akhir sesi, Ruby mengingatkan bahwa ketika memotret makanan, terlebih dahulu penuhi unsur-unsur makanan. Dimana makanannya dimasak dengan tepat dan ditata dengan baik. Kemudian properti atau aksesoris pendukungnya.
(f)
Baca Juga:
Wise Women Surabaya: Pentingnya Pengelolaan Keuangan dan Strategi Pricing Untuk UKM