
Foto: Dok. Batik Chic dan Dok. Femina
Kabar gembira datang dari
Novita Yunus, desainer dan pemilik brand busana batik premium
Novita Yunus yang akan mewakili Indonesia dalam ajang
Amazon India Fashion Week Autumn Winter 2017, 15-18 Maret mendatang. Kehadiran Novita Yunus di pergelaran
fashion di New Delhi, India ini tak lepas dari kerja sama Jakarta Fashion Week dan Fashion Design Council of India (FDCI), sebagai upaya pertukaran budaya dalam wujud
showcase talenta desainer dua negara.
“Terus terang, sebagai satu-satunya perwakilan, saya deg-degan,” ujar Novita, finalis
Lomba Wanita Wirausaha Femina 2012 yang juga terpilih dalam program
Indonesia Fashion Forward 2013, program inkubasi desainer lokal yang digagas oleh
Jakarta Fashion Week. Saat artikel ini ditulis, Novita sedang berjibaku untuk menyelesaikan segala persiapan untuk
fashion show yang juga merupakan
show pertamanya di negara Taj Mahal itu.
Baca juga:
Sukses Batik Chic di Tangan Novita Yunus
Novita Yunus, Terus Membuka Peluang Baru
Novita Yunus dan Batik Chic
“Saya akan membawa 22 koleksi yang terdiri dari 3 material wastra Indonesia yaitu batik remekan, sutra Garut dan kain
eco-print dengan tema Bumi Langit,” ujarnya. Tema itu didapatkan Novi, panggilan akrabnya, saat tanpa sengaja menemukan simbol Surya Majapahit. “Ketika saya pelajari lebih dalam, filosofi yang terkandung dalam Surya Majapahit itu sangat ‘dalam’, yaitu harapan, kemenangan dan kebijaksanaan,” imbuh Novi. Dalam proses kreatif selanjutnya, filosofi ‘Surya Majapahit’ itu kemudian ia representasikan sebagai Langit.
Lalu, untuk representasi Bumi, adalah diwujudkan dalam bentuk
eco-print, yaitu mengambil motif daun-daun pepohonan khas Indonesia yang dicetak dalam kain dengan teknik merebusnya selama dua jam dan menggunakan pewarnaan alam, yaitu dari tanaman indigofera dan mengkudu. Palet warna yang digunakan adalah khas warna-warna musim gugur dan warna-warna langit seperti abu-abu, biru dan perak.
Novi mengatakan, sebagai orang yang sangat visual, awalnya ia akan mengolah
batik remekan. Ini adalah teknik batik dengan mengoleskan malam ke seluruh permukaan kain kemudian di-
press sehingga mendapatkan hasil akhir percampuran warna yang cantik. Teknik batik kontemporer ini didapatkan Novi saat ia sedang berburu batik di Cirebon. “Kemudian, setelah bertemu dengan banyak perajin, saya menemukan ide baru, yaitu dengan teknik
eco-print untuk melengkapi koleksi yang sesuai dengan visi Amazon India Fashion Week, yaitu menonjolkan
handmade product,” papar Novi sambil mengatakan desain koleksinya adalah
modest wear yang berpotongan longgar seperti kaftan, celana
pallazo dan kemeja
boxy.
Lebih jauh ia mengatakan,
showcase kali ini juga melibatkan pemberdayaan komunitas. Untuk pewarnaan misalnya, ia bekerja sama dengan petani indigofera di Yogyakarta dan Temanggung, Jawa Tengah. Sedangkan pembuatan kain
eco-print-nya dikerjakan oleh para ibu rumah tangga dan anak-anak putus sekolah di daerah Yogyakarta.
(f)