Keuangan

Cari Utang Biar Untung

oleh Wanita Wirausaha Femina
 
Ingin mencari tambahan penghasilan dengan membuka bisnis sendiri, namun modal tidak cukup? Atau, berencana memperluas usaha, tapi belum punya dana? Sebaiknya, keinginan itu jangan ditunda-tunda, karena bisa-bisa pupus di tengah jalan. Sayang kan, kalau ide kreatif berbisnis sudah bermunculan, tapi gagal terwujudkan. Padahal, supaya roda bisnis berputar, bisa kok, mengajukan kredit usaha ke bank.
 
Kenali jenis usaha
Mungkin, terbersit rasa tak rela di dalam hati, jika harus menyisihkan keuntungan untuk membayar cicilan dan bunga kredit setiap bulan. Apalagi, bisnis Anda yang masih 'bayi' pun belum tentu berjalan mulus. Terbayang pula ribet-nya prosedur peminjaman di bank, yang mau tak mau harus Anda jalani.
 
Jangan khawatir. Menurut Eko Endarto, perencana keuangan dari Biro Perencanaan Keuangan Safir Senduk & Rekan, keengganan seperti itu wajar Anda alami. Tapi, sebaiknya lihat pula sisi positifnya. “Utang atau kredit sangat berguna, karena dapat dijadikan ‘pendongkrak’ bisnis. Jika digunakan secara tepat, kredit dapat mempercepat perkembangan usaha. Ujung-ujungnya, modal yang Anda tanamkan bisa kembali lebih cepat.”
 
Boleh saja Anda khawatir, pengajuan kredit bakal ditolak oleh bank, tapi sebaiknya jangan menyerah sebelum ‘bertarung’. Menurut Denny Admiral Nasir, Vice President - Head of Sales Department Bank Mandiri, meminjam modal usaha ke bank tak sesulit yang orang bayangkan. “Prinsipnya, asal persyaratan dan dokumen yang diperlukan sudah dipenuhi, dan usaha Anda dinilai memiliki prospek, bank dapat segera mencairkan pinjaman.”
 
Pinjaman lunak untuk pengusaha kecil (micro-banking), kata Denny, kini banyak dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga untuk membuka usaha sampingan. Jenis kredit ini memang terutama disediakan bagi mereka, dengan catatan: suaminya harus punya pendapatan tetap. Karena, pembayaran cicilan dilakukan dengan memotong gaji suami setiap bulan. Wanita lajang berusia 21 tahun ke atas juga bisa mendapatkan pinjaman ini, asalkan memiliki penghasilan tetap yang bisa menutupi besarnya cicilan kredit.
 
Sylva Riani (33), contohnya, pengusaha kafe dan katering di Jakarta. Bisnisnya telah berjalan mulus selama 2,5 tahun, namun ia ingin memperluasnya menjadi usaha jasa boga untuk pesta kecil dan acara kantor. Awalnya ia khawatir akan tersandung masalah di tengah jalan, namun, setelah mengukur kemampuan usaha, ia membulatkan tekad untuk mengambil kredit usaha mikro sebesar Rp25 juta, dengan masa pembayaran cicilan satu tahun.
 
“Saya berusaha disiplin membayar cicilan. Caranya, dengan membuat tabungan harian di bank, di tempat saya meminjam uang. Setiap hari, saya wajib mengisi tabungan itu sebesar Rp200.000 yang kemudian dipakai untuk membayar cicilan. Saya dan suami sepakat tidak mengutak-atik tabungan itu untuk keperluan lain, apalagi untuk belanja konsumtif. Jika bisnis ini terus meningkat keuntungannya, mungkin saya akan meminjam dengan jumlah yang lebih besar lagi ke bank,” kata Sylva.
 
Untuk memfasilitasi keperluan nasabah yang ingin meminjam dana, bank memiliki beberapa jenis kredit. Berdasarkan besarnya, menurut Eko, nilai kredit dibagi menjadi kredit mikro (di bawah Rp50 juta), kredit kecil (Rp51 juta – Rp500 juta), kredit menengah (Rp501 juta – Rp5 milliar), dan kredit korporasi (di atas Rp5 milliar). Sayangnya, jika Anda berniat mengambil kredit di bank untuk merintis usaha dari nol, hal itu agak sulit dilakukan.
 
“Ada memang beberapa bank pemerintah yang menyediakan kredit untuk pengusaha baru, namun kebanyakan bank hanya mau mengucurkan dana untuk usaha yang sudah terbukti berjalan lancar, setidaknya sudah berdiri dua hingga tiga tahun,” jelas Eko.
 
Ivan Sofwan Effendi, kepala divisi pinjaman modal untuk usaha kecil dan menengah Bank Internasional Indonesia (BII), menjelaskan, memulai usaha waralaba dengan modal kredit dari bank lebih mudah, sebab waralaba tak perlu lagi memulai usahanya dari nol. “Dengan membeli waralaba, Anda dapat menyandang nama atau merek terkenal. Walaupun usaha baru, tapi sistem bisnis yang dijalankan waralaba mengurangi risiko kegagalan usaha," ujar Ivan.
 
Kendati begitu, Anda jangan langsung patah arang. Masih ada cara lain untuk memulai usaha dari nol. Denny memaparkan, Anda bisa memanfaatkan kredit tanpa agunan (KTA) dari bank. Tapi, karena tujuannya untuk konsumsi, misal untuk renovasi rumah, pembelian alat elektronik atau mobil, bunganya menjadi tinggi. Jadi pinjaman ini lebih cocok untuk bisnis yang perputaran uangnya cepat, misalnya bisnis makanan. Dana yang ditawarkan bisa mencapai Rp5 juta – Rp200 juta, dengan jangka waktu pengembalian maksimal 5 tahun. Namun usahakan melunasi dalam 1-2 tahun , agar beban bunga tidak mencekik.
 
Jika sudah menentukan bank pilihan, simak syarat kredit yang diajukan. Untuk pengusaha yang butuh dana cukup besar, hampir semua bank mensyaratkan jaminan aset alias agunan, misalnya tanah, bangunan, kendaraan, mesin pabrik, atau perhiasan. Agunan itu harus memiliki surat-surat lengkap dan nilainya minimal 125-150% dari nilai kredit. Begitu pula, makin besar nilai kredit yang Anda ajukan, makin banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Contohnya, jika ingin mengambil pinjaman kredit Rp100 juta (kredit usaha kecil), Anda harus menunjukkan pembukuan usaha, akta usaha, saldo tabungan usaha, dan agunan yang memadai. Jadi, dari awal, sebagai calon peminjam, Anda mesti punya gambaran jumlah kredit yang akan diajukan.
 
  
‘Bekal’ Sebelum Berunding
 Agar peluang mendapatkan kredit lebih besar, sertakan dokumen persyaratan yang lengkap, yaitu:
  • Proposal permohonan kredit disertai rencana usaha
  • Fotokopi identitas (KTP dan kartu keluarga)
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) pribadi atau perusahaan
  • Fotokopi rekening koran/tabungan
  • Surat agunan (jika kredit dengan agunan), misalnya BPKP mobil jika Anda menjadikan mobil sebagai agunan, atau surat hak kepemilikan tanah jika tanah yang dijadikan agunan.
  • Keterangan domisili usaha (surat keterangan dari RT/RW)
  • Laporan keuangan, untuk perusahaan yang sudah berjalan.

Foto: Image Bank

 

Tim Wanwir
Femina Indonesia
Share This :

Trending

Related Article