Ilmu Bisnis UKM

4 Tip Sukses Ekspor Produk ke Cina.

oleh Citra Narada Putri

Dok. Nuri Fajriati


Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Februari lalu menyebutkan bahwa Cina menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dari Indonesia. Negeri tirai bambu ini pun dianggap menjadi pasar yang menguntungkan bagi para pelaku usaha, sehingga semakin banyak barang yang diekspor ke sana.

Namun, sebelum mengekspor produk ke Cina, ada beberapa etika yang perlu dipahami oleh para pelaku usaha. Ini tipnya :
 
1/ Pakai Bahasa Mandarin
Beberapa pengusaha menganggap bahwa ketika mereka melakukan ekspor ke luar negeri - ke manapun negaranya - menggunakan bahasa Inggris saja sudah cukup, mengingat bahasa ini adalah bahasa internasional. Namun nyatanya, bahasa Inggris saja tidak cukup. Pasalnya, mayoritas masyarakat Cina tak bisa berbahasa Inggris. Sehingga, penting untuk menyertakan bahasa Mandarin pada penjelasan produk yang akan dipasarkan di negeri tirai bambu ini, agar lebih mudah mencuri perhatian calon pelanggan.
 
2/ Sentuhan Kearifan Lokal
Jika produk Anda adalah sesuatu yang belum diketahui oleh masyarakat Cina, usahakan untuk memberikan sentuhan kearifan lokal pada produk tersebut untuk menyesuaikan dengan selera masyarakat Cina. Sebagai contoh, Anda ingin mengekspor kopi sachet ke Cina. Anda perlu sedikit melakukan inovasi pada produk tersebut. Misalnya, dengan mengekspor green tea latte sachet, karena green tea adalah sesuatu yang familiar dengan masyarakat Cina.

“Tidak peduli seberapa bagus produk Anda ataupun seberapa laku penjualan barang tersebut di negara lain, Anda harus melihat produk yang akan diekspor dengan konteks yang dekat dengan masyarakatnya. Baik itu adaptasinya, harga atau disesuaikan dengan selera masyarakat lokal,” tutur Jack Perkowski, seorang konsultan bisnis Wall Street.
           
3/ Membutuhkan Waktu yang Panjang
Perlu dipahami, sebagai pasar ekonomi terbesar di dunia, jutaan produk dari seluruh dunia telah mengekspor barang mereka ke Cina. Sehingga, untuk mencapai kesuksesan atau ‘balik modal’ diperlukan waktu yang panjang, karena Anda akan menghadapi jutaan pesaing di pasar Cina.

“Mendapatkan kesuksesan di Cina itu membutuhkan waktu, memerlukan kesabaran dan biaya yang besar. Terlebih lagi, Cina adalah pasar yang terus berkembang, sehingga diperlukan cara untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik masyarakat Cina,” tutur Perkowski.
 
4/ Membangun Tim yang Solid
Dalam bukunya bertajuk Managing the Dragon: How I’m Building a Billion Dollar Business in China, Perkowski menjelaskan bahwa para pelaku bisnis pendatang baru di Cina akan membutuhkan tim yang dapat merepresentasikan bisnis mereka di sana.

“Ketika Anda baru memulai bisnis di sana, akan ada keterbatasan untuk menyelesaikan banyak urusan dengan traveling bolak-balik ke Cina. Jika Anda tidak memiliki tim khusus di sana, bukannya memudahkan untuk memasarkan produk, hal ini justru menghambat laju kesuksesan Anda,” tutur Perkowski lagi.

Ia menambahkan, tim lokal dapat membantu menyelesaikan masalah pemasaran di negara asalnya, memahami budaya, kompleksitas pasar hingga mengatasi batasan bahasa bagi mereka yang tidak bisa berbahasa Mandarin.

“Satu-satunya cara Anda berhasil berbisnis adalah dengan menyusun tim yang baik,” tutup Perkowski. (f)

Baca Juga :

Tak Harus Punya Toko atau Resto, Jual Makanan Khas Rumahan Pakai Aplikasi Saja

Kabar Gembira, Kini UKM Bisa Memiliki Nama Website Sendiri dengan Harga Terjangkau

 

Citra Narada Putri
Femina Indonesia
Share This :

Trending

Related Article