Siapa yang tak bergidik ketika menemukan hewan seperti
belatung, ulat, kutu, dan lalat dalam makanan yang mereka santap? Seperti yang dialami seorang warga net yang baru-baru ini mengunggah video belatung dalam
pillow cake pesanannya, yang langsung bikin heboh.
Selain dianggap menjijikkan, hewan-hewan seperti belatung, ulat, dan serangga juga identik dengan bakteri tak baik yang bisa menyebabkan
food poisoing atau keracunan makanan. Sebagai pebisnis makanan tentu saja Anda perlu memperhatikan kebersihan dan
keamanan makanan yang disajikan.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan hadirnya belatung dalam makanan. Selain harus memperhatikan proses penyimpanan dan pengolahan, penanganan setelah makanan matang juga perlu diperhatikan. Bahan makanan boleh saja segar, namun jika penyimpanan dan penanganannya salah, tetap saja akan berisiko. Simak beberapa hal yang memungkinkan hewan ini ada di makanan.
1/ Penyimpanan Yang Kurang Tepat
Meskipun bahan belum waktunya kedaluwarsa, namun jika penyimpanannya salah tetap akan memberi ruang bagi hewan-hewan untuk datan. Seperti, menyimpan tepung terigu di tempat yang lembab, dapat menyebabkan adanya kutu atau belatung.
Belum lagi, produk yang sudah dibuka, masing-masing bahan memiliki rentang waktu
secondary shelf life-nya yang berbeda-beda.
2/ Penanganan Bahan Kurang Tepat
Beberapa bahan segar memerlukan proses pencucian terlebih dahulu sebelum diolah. Sayuran untuk salad, misalnya. Mencucinya memerlukan larutan garam untuk memastikan tidak ada ulat yang terperangkap di sela-sela dedunan.
3/ Pengolah Bahan Kurang Tepat
Beberapa buah segar berisiko jika dicampurkan dengan bahan lain tanpa melewati proses pemasakan. Seperti, mencampurkan buah pisang atau apel ke dalam saus tanpa proses pemasakan.
Lain soal jika buah dimasak terlebih dahulu hingga benar-benar matang, seperti pemasakan apel dengan karamel sebagai
apple pie filling.
4/ Kelalaian Penanganan Setelah Matang
Belatung merupakan hewan yang berasal dari lalat. Sehingga penanganan makanan setelah matang juga tidak kalah pentingnya.
Jika terpajang di etalase toko, selalu tutup makanan agar terhindar dari hinggapan lalat. Makanan di restoran pun setelah keluar dari dapur sebaiknya segera dibawa ke meja tamu, karena sewaktu menunggu bisa saja ada lalat yang hinggap.
5/ Human Error
Standard Operating Procedure (SOP) memang selalu ada di setiap dunia
food industry. Namun, hal yang sering disepelekan adalah faktor
human error. Sebagai
food handler atau seseorang yang menangani makanan, hal ini tidak dapat dihindari.
Bisa saja bahan yang seharusnya segera disimpan dalam kulkas, tak sengaja terlupa untuk segera menyimpannya, sehingga berisiko rusak sebelum waktunya.
(f)
Baca Juga:
Seri Memahami Konsumen Millennial: Makanan yang Nyeleneh, yang Dicari
Cara Menciptakan Foto Makanan yang Menggoda
Belajar Dari Kasus Video Cake Berbelatung Momoiro. Berikut Ini Cara Menghadapi Komplain Di Era Sosmed