Modal uang selalu menjadi momok bagi banyak orang ketika ingin memulai usaha. Bisa memang memakai uang sendiri, tapi kaangkala butuh waktu lama untuk mengumpulkan uang. Seperti pengalaman
Anissa, wanita yang tinggal di Bandung ini sejak setahun yang lalu memulai bisnis catering kecil-kecilan dengan konsumen warga perumahannya. “Saya ingin membesarkan usaha karena saya melihat peluang pasarnya cukup baik, tapi saya takut hutang ke bank. Saya takut ditagih melulu sama bank,” ujar salah satu peserta Wise Women Entrepreneur Masterclass di Bandung, Sabtu (28/7/2018) kerjasama Wanita Wirausaha Femina, Commonwealth Bank dan Masterclass Centre for Inclusive Growth ini.
Founder brand busana Muslim Shafira Corporation (Shafco) yang menaungi Shafira, Zoya, Mezora dan Encyclo
Feny Mustafa yang menjadi salah satu pembicara
workshop mengatakan, berdasarkan pengalamannya, hampir 30 tahun lalu ketika ia memulai berbisnis, modalnya pun dari pinjaman. “Saya meminjam uang dari Ibu saya, sahabat saya, sampai ke dosen saya. Bahkan ada pensiunan juga yang meminjamkan uang kepada saya. Modal saya cuma dipercaya saja,” ujar Feny.
Modal dari pinjaman juga yang turut memacu Feny untuk bekerja dengan professional. “Saya sadar, saya adalah desainer yang tidak paham masalah keuangan, sehingga karyawan pertama yang saya rekrut adalah di bagian akunting. Dua tahun kemudian, saya pun meminjam uang dari bank untuk tambahan modal,” kata Feny.
Saat ini, mengingat Shafira Corporation sudah memiliki 233 lebih
stores, yaitu Shafira sebanyak 24 toko, Zoya sebanyak 120 lebih, Mezora memiliki 60
stores dan Encyclo yang gerainya berada di mal. “Dengan toko sebanyak itu, modal saya sebagian besar dari bank, meski ada juga yang murni modal dari saya sendiri. Mungkin bisa dipresentase, 30 persen milik sendiri, dan 70 persen uang bank,” katanya.
Karena itulah, Feny menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan. Entah itu pinjaman dari orang tua maupun pinjaman bank, seorang pebisnis harus menjaga agar kredit tidak macet. “Jangan sampai kita merusak kepercayaan pihak lain, apalagi di perbankan, data kita ada di Bank Indonesia yang memungkinkan semua bank bisa melihat kredibilitas kita,” saran Feny.
Lalu, berapa sebetulnya jumlah maksimal hutang untuk keuangan bisnis yang sehat?
Weddy Irsan, Head of New Business Commonwealth Bank yang memberi materi pengelolaan keuangan bisnis lewat Wise Financial Modul mengatakan, jumlah hutang tidak boleh lebih dari 50% dari total aset.
“Usahakan membayar 100 persen hutang kartu
kredit dan per bulan rata-rata cicilan hutang maksimal 30 % dari total pendapatan,” kata Weddy. Dan, yang tak kalah penting adalah usahakan untuk menabung sebanyak 20 % dari pendapatan bulanan. “Jumlahnya tergantung naik turunnya keuntungan bulanan, sih, tapi usahakan sebanyak itu,” saran Weddy Irsan.
(f)
Baca Juga:
Laporan Keuangan: Aset Besar vs Aset Kecil, Lebih Sehat Yang Mana?
Feny Mustafa Sukses Membesarkan Label Baju Muslim Shafira Dengan Modal Awal Pinjaman Dari Ibu
Cara Menjadi Dropshipper, Bisnis Minim Modal