Kewirausahaan

Mengapa Millenial Lebih Suka Jadi Wirausaha Sosial? Ini Alasannya

oleh Citra Narada Putri

Dok. Elevate / Unsplash


Tingginya pertumbuhan wirausaha di Indonesia, juga memberikan sumbangsih pada perkembangan wirausaha sosial. Menurut hasil penelitian ‘Membangun Ekonomi yang Kreatif dan Inklusif: Profil Usaha Sosial di Indonesia’ yang dilakukan oleh British Council dan United Nations Economic and Social Commision for Asia and the Pacific (ESCAP), menunjukkan adanya perkembangan yang signifikan dari situasi kewirausahaan sosial di tanah air dalam lima tahun terakhir.
 
Dalam penelitian itu disebutkan bahwa kini ada 34 ribu wirausaha sosial di Indonesia. Lebih lanjut, sekitar 67 persen wirausaha sosial dilakukan oleh para Millenial yang berusia 18 sampai 34 tahun, dan 40 persennya dipimpin oleh wanita.
 
Menurut Veronica Colondam, founder Yayasan Cinta Anak Bangsa, hal ini bisa terjadi karena generasi muda saat ini punya kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan tujuan yang jelas.
 
“Para generasi millennial dan gen z ini mau melakukan sesuatu yang ada meaning-nya. Jadi kalau yang mereka lakukan itu tidak ada meaning-nya, mereka tidak mau. Ini wave yang baru di lingkungan wirausaha kita saat ini,” cerita Veronica di acara peluncuran program Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu yang memberikan mentoring terhadap 20 peserta wirausaha sosial muda terbaik dari 5.000 pendaftar, yang diadakan oleh Kapal Api.
 
Hal tersebut juga diamini oleh Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang mengatakan bahwa para wirausaha sosial tak hanya bisa memiliki kepuasan materi, tapi juga batin. “Inilah yang disukai anak-anak muda sekarang. Karena mereka yakin apa yang mereka lakukan itu bisa menjawab permasalahan di sekitar kita. Ini juga yang dibutuhkan bangsa kita,” ujarnya.
 
Berkembangkan minat masyarakat terhadap wirausaha sosial bisa menjadi jawaban dari permasalahan sosial yang ada di sekitar, sekaligus mencari untung. Namun, diakui Veronica, menjadi seorang wirausaha sosial bukanlah pekerjaan yang mudah.
 
“Bahkan, sebenarnya menjadi wirsos (wirausaha sosial) itu sebenarnya lebih susah. Karena, mereka tidak hanya berjualan, tapi apa yang mereka lakukan dengan bisnis mereka harus bisa memberikan dampak yang positif pada lingkungan sekitar atau memberdayakan orang lain,” paparnya lagi.
 
Di acara yang sama, Yoris Sebastian, Founder dan Creative Thinker OMG, mengingatkan bahwa para wirausaha sosial harus selalu siap untuk mempelajari tren baru yang terjadi.
 
“Jangan malas untuk tahu tren yang terjadi. Terkadang, bisnis wirsos ini tidak berkembang bukan karena kreativitasnya mentok, tapi karena mereka malas belajar hal baru. Rajin-rajin lah upgrade bisnis, sehingga bisa memberikan dampak yang lebih besar,” tutur Yoris yang juga menjadi juri dalam kompetisi tersebut. (f)

Baca Juga:
BUKU PANDUAN BERWIRAUSAHA SOSIAL DARI DBS DAN UKMC FEB UNIVERSITAS INDONESIA
LAKUKAN 5 LANGKAH INI, AGAR WIRAUSAHA BEBAS STRES
CEK SEBERAPA BESAR MENTAL WIRAUSAHA ANDA DI SINI



 

 

Citra Narada Putri
Femina Indonesia
Share This :

Trending

Related Article