
Foto: Pixabay
Hampir semua sektor merasakan dampak dari pandemi virus corona (
COVID-19), tak terkecuali usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan secara online oleh Asosiasi Usaha Kecil Nasional (National Small Business Associations) Amerika Serikat terhadap 950 pemilik usaha kecil pada 11-13 Maret 2020 menunjukkan bahwa 3 dari 4 orang mengaku sangat khawatir pandemi virus corona (COVID-19) akan berdampak buruk terhadap usaha mereka.
Karen G. Mills, pemimpin Administrasi Bisnis Kecil Amerika Serikat dari 2009 hingga 2013 seperti dikutip dari https://hbswk.hbs.edu/ mengatakan bahwa sebagian besar bisnis kecil mengandalkan kas harian sebagai sumber kehidupan mereka.
JPMorgan Chase Institute pada tahun 2016 memang memperkirakan bahwa rata-rata bisnis kecil memiliki cadangan modal hingga 27 hari, tetapi umumnya, kurang dari 20 hari. “Bisnis kecil tidak akan tahan selama itu. Apalagi masa darurat ini belum tentu sampai kapan,” kata Karen.
Sebagian UMKM memang tidak bisa memberlakukan sistem
work from home (WFH) terutama sektor industri makanan dan minuman. Usaha harus tetap berjalan, bukan hanya agar tidak gulung tikar, tapi juga berperan untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen. Berikut tip agar bisa tetap bertahan di masa pandemi virus corona ini.
1/ Kurangi risiko penularan
Bila usaha Anda tetap berjalan di masa darurat Covid-19 ini, lakukan upaya untuk mengurangi risiko penularan virus corona seperti sediakan masker dan
hand sanitizer untuk karyawan, berlakukan sistem
shifting, kurangi jam operasional, jaga kebersihan tempat usaha, minimalkan interaksi yang terlalu dekat atau sering dengan konsumen, pastikan karyawan yang mengalami gejala penyakit seperti demam, batuk, dan pilek tidak masuk kerja, dan terapkan sistem
takeaway.
2/ Optimalkan penggunaan media sosial dan email
Dengan adanya himbauan lebih banyak di rumah dari pemerintah, serta banyaknya perusahaan yang memberlakukan
work from home membuat gaya konsumen berubah. Maka kecanggihan teknologi sangat membantu Anda untuk melakukan penjualan. Lakukan promosi dan penjualan dengan memanfaatkan digital marketing, baik yang berbayar maupun yang tidak berbayar.
Buat meteri promosi terbaru yang sesuai dengan target pasar Anda untuk disebar di berbagai sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Bila Anda memiliki data, Anda juga bisa mengirimkan
newsletter yang berisi materi promosi kepada konsumen atau pelanggan Anda.
3/ Jaga cashflow dan bertransaksi secara online
Arus kas adalah salah satu unsur yang paling penting dalam berbisnis. Sehingga suatu bisnis harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik. Jika tidak maka risikonya bisnis yang Anda jalankan mengalami kebangkrutan. Pastikan bahwa kondisi arus kas tetap seimbang. Hindari penagihan atau pembayaran secara langsung untuk mengurangi risiko terkena virus corona. Mendatangi bank untuk melakukan transaksi sangat berisiko bagi kesehatan. Maka dengan kecanggihan teknologi, sebaiknya Anda melakukan transaksi secara online.
4/ Pastikan stok barang tersedia
Ketersediaan barang merupakan salah satu penentu usaha tetap berjalan. Hubungi
supplier lewat telepon atau menggunakan aplikasi
chat untuk memastikan bahwa barang yang Anda butuhkan tersedia. Dengan penyebaran virus yang semakin
massif, belilah barang dari
supplier yang menyediakan jasa pengantaran ke tempat usaha Anda. (
f)
Baca Juga:
Memasang Iklan Semudah Belanja di E-Commerce
5 Alasan Kenapa Bisnis Asuransi Cocok untuk Wanita
Strategi Cerdas Melawan Penuaan Dini Dari Dalam