
Dok. Pixabay
Kabar gembira bagi para
UKM (Usaha Kecil Menengah) datang dari Djaring, sebuah
startup yang menyediakan layanan
web builder asli Indonesia, yang pekan ini (6/2) meluncurkan solusi
e-commerce agar UKM dapat memiliki
brand, berjualan produk/layanan mereka, denga sistem pembayaran dan pengiriman barang (logistik) yang terintegrasi dalam satu
website.
Menurut
Laksamana Mustika, Co-Founder & CEO Djaring dalama acara peluncuran yang berlangsung di D-Lab, Menteng, Djaring memberikan solusi digital terpadu yang menggabungkan elemen-elemen utama pada bisnis seperti
branding,
placement, kemudahan pembayaran dan pengiriman barang pada bisnis
e-commerce melalui teknologi yang mudah dan terjangkau.
“Tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk memproduksi
website atau kemampuan di bidang IT yang mumpuni, karena di situs Djaring.id, para pebisnis UKM dapat melakukan semua itu,” ungkap Laksamana.
Langkah ini dilakukan Djaring untuk mendorong pertumbuhan UKM di Indonesia, pertumbuhan
e-commerce, serta ekonomi digital di Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat sebanyak 3,79 juta, 8% dari total 59.2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia sudah memanfaatkan
platform online dalam memasarkan produknya melalui
giant e-commerce.
Tidak sedikit dari pelaku UKM ini telah memikirkan bagaimana membangun
brand mereka sendiri sebagai bagian dari strategi promosi dan pemasaran yang dipercaya memberikan dampak baik bagi usaha mereka. Seperti yang dilakukan oleh David, pemilik Evowear yang menghasilkan produk inovasi berupa plastik dan gelas ramah lingkungan terbuat dari rumput laut.
Dengan jenis produk yang tidak biasa,
David membutuhkan wadah untuk menjelaskan tentang keunggulan produk serta nilai tambah dari bisnisnya yang bergerak di bidang lingkungan hidup (dalam hal ini pengendalian limbah sampah) dan sosial (meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut).
“Karena kalau saya hanya
posting di media sosial saja, pesannya tidak bisa tersampaikan semua dengan lengkap. Website menjadi cara terbaik untuk menginformasikan kepada orang lain tentang produk kami,” ungkap David, yang kini produknya sudah dikenal hingga mancanegara.
Kemudahan membangun
brand juga dirasakan oleh
Selvina Koesyamin, seorang
beautypreneur sekaligus pemilik
brand Beaux.id yang bergerak di bidang kecantikan. Lewat
website yang ia bangun di Djaring.id, Selvina dapat mempromosikan bisnisnya lewat penjelasan yang lebih rinci tentang jenis-jenis jasa kecantikan yang ia tawarkan mulai dari sulam alis hingga membuat lesung pipi.
“Karena bisa terintegrasi dengan media sosial, saya juga bisa menambahkan testimoni pelanggan, foto maupun video. Bagi bisnis saya hal ini sangat dicari calon konsumen,” jelasnya.
Bersama Djaring.id, pemilik UKM mendapat kemudahan untuk membuat
website sendiri, dengan tujuh
template website yang bisa dipilih sesuai bidang usaha (kuliner, kecantikan, dll). Selain itu, Djaring juga bermitra dengan Midtrans (layanan pembayaran yang memungkinkan pelanggan Djaring melakukan pembayaran via bank transfer dari bank, kartu kredit,
click pay, dan lain sebagainya) dan terintegrasi dengan beberapa layanan ekspedisi di Indonesia (Tiki, JNE, Si Cepat, J&T) untuk mempermudah proses dan kalkulasi biaya pengiriman. Yang juga memudahkan, sistem Djaring sudah terintegrasi dengan Jurnal.id untuk pencatatan laporan keuangan secara
real-time.
Semua layanan tersebut ditawarkan oleh Djaring dengan harga terjangkau efektif dan mulai dari Rp200.000 hingga Rp750.000. Ada juga layanan gratis, tentunya dengan spesifikasi yang terbatas. Namun menurut Laksamana, masih cukup bagi UKM pemula yang ingin membangun
brand-nya.
Sebuah solusi baru bagi UKM Indonesia yang ingin memperkenalkan
brand-nya dan naik kelas.
(f)
Baca Juga:
UKM Juga Bisa Belajar dari Kegagalan Start-Up Teknologi Dunia
Kreatif Luncurkan Produk ala UKM