News

Untuk Mencegah Penyakit, Ini Cara Pengemasan Daging Kurban Yang Baik

oleh Yoseptin Pratiwi

Foto: Pixabay


Esok, Rabu (22/8/2018) umat Muslim merayakan Idul Adha, yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban, sesuai syariat adalah hewan jantan yang kondisinya baik dan cukup umur, yaitu untuk sapi/kerbau berumur 2 tahun dan untuk kambing/domba berumur 1 tahun yang ditandai dengan adanya sepasang gigi tetap.
 
Karena di Indonesia, pemotongan hewan kurban banyak dilakukan secara tradisional di luar Rumah Potong Hewan- Ruminansia (RPH-R), yaitu di masjid-masjid maupun di lokasi rumah tinggal, maka teknis pemotongan dan pengemasan daging usai dipotong harus dilakukan dengan kaidah yang benar untuk menjaga higienitasnya. Hal ini untuk menjaga kesehatan lingkungan, dan penularan penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya)
 
Sesuai Peraturan Kementrian Pertanian Nomor 114/permentan/PD.410/9/2014 berikut ini cara pengemasan daging kurban yang baik:
 
1/ Dilakukan di lokasi bersih
2/ Petugas menjaga kebersihan dengan baik
3/ Lantai dialasi dengan plastik atau terpal yang mudah dibersihkan
4/ Penanganan daging dan jeroan harus dipisah
5/ Tempat dan timbangan daging merupakan wadah yang bisa dicuci
6/ Kemasan pembungkus daging menggunakan plastik bening (plastik biasa untuk  mengemas gula) bukan kresek
7/ Daging dan jerohan dikemas terpisah
8/ Penyimpanan daging kurban tanpa pedingin tidak boleh lebih dari 4 jam dan harus segera dibagikan. (f)

Baca Juga:
Mengenal Jenis Masakan Kari Di Dunia
Infografis: 5 Tip Menyimpan Daging Segar
Cara Mengempukkan Daging Ala Restoran Chinese Food
 
 

 

Yoseptin Pratiwi
Femina Indonesia
Share This :

Trending

Related Article